
Apa yang Dimaksud dengan Fisioterapi?
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi.
Profesi fisioterapi memiliki sebutan yang berbeda di beberapa negara berdasarkan penggunaan bahasa.
Di Indonesia, tertulis dalam bahasa Indonesia yaitu F-I-S-I-O-T-E-R-A-P-I.
Seorang fisioterapis dapat membantu individu/masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan dan mencapai kualitas hidup setinggi-tingginya, melalui bentuk pelayanan promotif, preventif, kuratif, habilitatif dan rehabilitatif.
Fisioterapis dapat menjalankan praktik pelayanan Fisioterapi secara mandiriatau bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Fisioterapis dalam memberikan pelayanan fisioterapi memiliki tanggungjawab profesi yang secara hirarki dapat diawasi oleh fisoterapis dengan kompetensi yang lebih tinggi. Fisioterapis juga bekerjasama/berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
Untuk menjamin pelayanan fisioterapi yang berkualitas, maka fisioterapis diawasi oleh fisioterapis yang memiliki level kompetensi lebih tinggi. Dalam hal profesi kesehatan lainnya, maka fisioterapis bersifat kolaboratif dan bukan Supervisi. Keamanan bagi pasien dan fisioterapis adalah prinsip kerja fisioterapis berdasarkan kehati-hatian, evidance based practice physiotherapy ( praktik berbasis bukti fisioterapi ) dan etika profesi. Pelayanan berkualitas diperoleh dengan direct access sehingga sasaran mutu Rumah Sakit akan lebih mudah tercapai. Hal tersebut berkaitan dengan penanganan yang cepat tanggap, efektifitas dan efisiensi pelayanan terhadap pasien.
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tahun 2015, fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang hidup pasien.
Pasien yang mengalami keterbatasan gerak serta fungsi tubuh biasanya dianjurkan untuk melakukan fisioterapi.Peran fisioterapi antara lain yaitu memeriksa, menangani, sekaligus mengevaluasi pasien yang memiliki gangguan pada gerak dan fungsi tubuhnya. Tujuan dari dilakukannya fisioterapi adalah mengembalikan fungsi tubuh setelah terkena penyakit atau cedera. Jika memiliki gangguan pada gerak dan fungsi tubuhnya maka fisioterapi dapat diprioritaskan untuk mengurangi dampaknya.
Kondisi yang Membutuhkan Fisioterapi
Beberapa kondisi pasien yang bisa dibantu dengan perawatan fisioterapi berdasarkan sistem tubuh, dibedakan menjadi:
Gangguan sistem saraf (Neurologi)
Beberapa kondisi terkait neurologi atau sistem saraf, seperti stroke, baik stroke iskemik atau infark maupun stroke hemoragik, multiple sclerosis, dan penyakit Parkinson bisa mengganggu fungsi tubuh Anda. Gangguan fungsi tubuh yang bisa terjadi, antara lain susah bicara, susah bergerak, dan menurunnya kinerja tangan.
Gangguan pada otot kerangka tubuh (Neuromuskuloskeletal)
Kondisi yang diakibatkan oleh gangguan neuromuskuloskeletal atau gangguan pada otot kerangka tubuh antara lain saat ada nyeri punggung, nyeri otot, sakit di tulang ekor, cedera karena olahraga, seperti cedera ACL (anterior cruciate ligament) dan arthritis. Pemulihan pasca operasi pada tulang dan otot juga seringkali perlu memerlukan fisioterapi.
Penyakit kardiovaskular
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (sistem kardiovaskular) yang bisa dibantu dengan fisioterapi adalah penyakit jantung kronis dan rehabilitasi pasca serangan jantung. Dengan fisioterapi, kondisi pasien akan lebih berkualitas karena diberikan dukungan fisik dan emosi.
Gangguan pernapasan (Respirasi)
Asma, penyakit paru obstruktif kronik, dan cystic fibrosis (fibrosis kistik) adalah beberapa penyakit terkait sistem pernapasan yang bisa diringankan melalui fisioterapi. Ahli fisioterapi akan memberikan serangkaian metode mengenai bagaimana cara tubuh bernapas lebih baik dan bagaimana mengontrol gejala-gejala seperti batuk-batuk dan kesulitan bernapas.
Seperti Apa Bentuk Perawatan Fisioterapi?
Mungkin Anda penasaran bagaimana cara seorang fisioterapis melakukan perawatan kepada para pasien yang memiliki gangguan kesehatan di atas. Yang jelas, pengobatan dengan memakai metode ini membutuhkan keterlibatan pasien secara aktif dan kedisiplinan. Oleh karena itu, fisioterapis akan melakukan pemeriksaan terhadap penyakit Anda, mendiagnosis, dan membantu Anda memahami permasalahan yang muncul di tubuh Anda. Fisioterapi membutuhkan keseriusan Anda karena metode ini berkaitan dengan gaya hidup, aktivitas, dan kesehatan Anda secara umum.
Berikut beberapa metode yang biasanya diterapkan kepada pasien:
Teknik elektroterapi
Terapi ini menggunakan alat dengan daya listrik. Terapi ini disebut juga terapi listrik. Beberapa terapi jenis ini antara lain terapi saraf dengan stimulasi elektrik (TENS), terapi stimulasi listrik melalui jaringan lemak (PENS), metode PENS memadukan teknik akupuntur dan terapi listrik.
Fisioterapi manual
Yang temasuk fisioterapi jenis ini adalah pijat, peregangan, serta mobilisasi dan manipulasi sendi. Fisioterapi manual bisa untuk membantu relaksasi, mengurangi nyeri dan meningkatkan fleksibilitas gerak anggota tubuh yang terganggu.
Program Latihan dan pergerakan
Pada terapi ini, fisioterapi akan membantu sekaligus memandu pasien agar bisa menggerakkan bagian tubuh tertentu. Gerakan ini dilakukan secara perlahan dan berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu. Pada sesi fisioterapi, pasien juga bisa dibantu dengan alat-alat dalam latihan bergerak.Beberapa terapi yang termasuk dalam program ini, antara lain teknik memperbaiki postur tubuh, memperkuat otot, senam atau olahraga, dan peregangan otot.
Metode lainnya
Selain metode-metode yang sudah disebutkan di atas, fisioterapi juga membantu pasien dengan mengoreksi teknik berolahraga yang salah dan membantu cara menggunakan alat bantu dengan tepat. Beberapa metode lainnya yang biasa dipakai adalah hidroterapi, terapi ultrasound, terapi suhu (panas atau dingin), latihan pernapasan, dan akupuntur.
Edukasi dan saran
Fisioterapis juga akan memberikan edukasi mengenai posisi tubuh yang benar saat menjalani aktivitas sehari-hari setelah fisioterapi selesai. Hal ini berguna untuk mengurangi risiko cedera dan nyeri di kemudian hari.
Selain metodenya yang lengkap dan spesifik, fisioterapi juga bisa dilakukan dengan fleksibel. Artinya, pasien bisa melakukan fisioterapi di mana saja sesuai dengan kemampuannya, apakah mau di rumah atau di rumah sakit dengan layanan fisioterapi.
Anda bahkan bisa melakukan fisioterapi sendiri, tapi jangan lupa untuk meminta saran fisioterapis untuk menilai kondisi Anda, sehingga jenis dan frekuensi fisioterapi yang dilakukan tidak keliru.
Penulis : Devi Susanti, AMd.Ft
Referensi
web IFI (Ikatan Fisioterapi Indonesia )
Achttien, et al. NCBI (2013). Exercise-based cardiac rehabilitation in patients with coronary heart disease: a practice guideline. Netherlands Heart Journal,21(10),pp.429-438.
NHS Choices UK (2016). Health A – Z. Physiotherapy.
Australian Physiotherapy Association. Physiotherapy in Australia.
The American Occupational Therapy Association. About Occupational Therapy.
Chartered Society of Physiotherapy. What is physiotherapy?
Chartered Society of Physiotherapy. Physiotherapy works: cardiac rehab.
Chartered Society of Physiotherapy. Asthma.
Harron, W. KidsHealth (2014). For Parents. Occupational Therapy.
WebMD. Types of Physical Therapy.
Ratini, M. WebMD (2016). Check Electrotherapy.