Kota Pangkalpinang

Plantar Fasciitis

0

oleh : Djumida, A.Md.Ft

Plantar fasciitis adalah peradangan yang terjadi pada plantar fascia, yaitu jaringan di bawah kaki yang membentang dari tumit hingga jari kaki. Fungsi dari jaringan ini sendiri adalah sebagai penyangga telapak kaki dan peredam getaran saat berjalan.

Aktivitas sehari-hari yang menyebabkan kaki mendapatkan terlalu banyak tekanan dapat menimbulkan cedera atau robekan pada plantar fascia seiring waktu. Kondisi ini menyebabkan plantar fascia mengalami peradangan, serta menimbulkan keluhan berupa nyeri pada tumit.

Plantar fasciitis bisa dialami oleh siapa saja, tetapi kondisi ini lebih banyak dialami oleh orang yang berusia di atas 40 tahun. Plantar fasciitis juga merupakan kondisi yang paling sering menyebabkan nyeri tumit.

Penyebab Plantar Fasciitis

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan plantar fasciitis. Namun, kondisi ini diduga terjadi akibat tekanan yang berlebihan pada plantar fascia.

Meski dapat terjadi pada siapa saja, ada faktor-faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami plantar fasciitis, yaitu:

  • Usia 40–70 tahun
  • Obesitas, karena menyebabkan tekanan berlebih pada plantar fascia
  • Jenis olahraga tertentu, seperti lari jarak jauh, aerobik, dan balet
  • Pekerjaan yang memerlukan posisi berdiri lama dalam waktu lama, seperti guru, pekerja pabrik, tentara, atau atlet
  • Masalah pada kaki, seperti bentuk kaki rata atau terlalu melengkung
  • Penyakit tertentu, seperti artritis reaktif dan ankylosing spondylitis
  • Jenis sepatu yang solnya yang tidak menopang kaki dengan baik

Gejala Plantar Fasciitis

Penderita plantar fasciitis umumnya mengalami nyeri di tumit, tetapi ada juga yang merasakan sakit di telapak kaki seperti rasa tertusuk atau terbakar. Rasa sakit ini juga dapat menjalar ke bagian lain di sekitar tumit. Meski biasanya menyerang salah satu kaki, tetapi plantar fasciitis juga bisa terjadi di kedua kaki.

Penderita plantar fasciitis umumnya tidak merasa sakit saat beraktivitas. Sakit baru akan timbul dan cenderung memburuk setelah beraktivitas, terutama jika aktivitas yang dilakukan cukup berat.

Rasa sakit biasanya akan terasa hebat saat penderita melangkah setelah bangun tidur di pagi hari, saat bangun dari duduk, atau berdiri dalam waktu yang lama. Rasa sakit ini dapat muncul perlahan, tetapi juga bisa muncul secara tiba-tiba.

FISIOTERAPI PADA PLANTAR FACIITIS

Terapi latihan plantar fasciitis

Terapi yang dilakukan merupakan upaya untuk menyembuhan yang dalam praktiknya menggunakan latihan gerak tubuh baik aktif maupun pasif. Secara umum tujuan terapi ini adalah untuk pencegahan disfungsi dengan pengembangan, peningkatan, perbaikan atau pemeliharaan dari kekuatan daya tahan otot dan kemampuan fungsional. Jenis terapi yang dilakukan ada dua macam yaitu, wall stretches dan towel stretching.

Wall stretches

  • Posisi tubuh menghadap dinding, berdiri sekitar 2-3 kaki dari tembok
  • Lakukan dorongan dengan lengan pada tembok, dengan kaki yang sakit di belakang
  • Dorong tembok, kaki yang didepan sebagai tumpuan, renggangkan kaki yang belakang, tumit kaki yang belakang menempel di lantai
  • Tahan selama 10 detik dan ulangi 10 kali. Lakukan gerakan ini setiap 3 kali sehari.

Wall stretch

Towel stretching

Latihan ini dilakukan saat baru bangun tidur dan belum bangun dari tempat tidur. Pada saat bangun tidur atau setelah istirahat lama, plantar fascia semakin mengencang. Terapi latihan ini dilakukan untuk ngatasi fasciitis plantaris. Terapi ini dilakukan Dilakukan dengan cara menarik ankle menggunakan handuk, dengan cara melilitkan handuk pada telapak kaki dan mengulur tendon Achilles.

Towel stretching

Komplikasi Plantar Faciitis

Jika kondisi ini dibiarkan tanpa penanganan dapat menyebabkan nyeri tumit kronis yang menghambat aktivitas sehari-hari. Lama kelamaan, pengidapnya akan mengubah cara berjalan untuk mencoba menghindari nyeri plantar fasciitis. Pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan masalah kaki, lutut, pinggul, atau punggung.

Pencegahan Plantar Fasciitis

Langkah pencegahan plantar fasciitis dilakukan dengan menghindari kegiatan-kegiatan yang memberikan beban pada tumit, seperti berjalan dan berdiri pada alas keras terlalu lama dan faktor-faktor risiko lainnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.